Jangan keluar rumah pada siang hari. Apalagi ketika matahari tengah terik. Pesan seorang ibu kepada anaknya ini tampaknya sudah dilupakan oleh Presiden LFP, Jose Luis Astiazaran. Demi meraup pangsa pasar di Asia, kubunya rela membuat jadwal kick-off pada tengah hari waktu setempat.
Kejam, sesaat memang demikian. Di tengah kesibukan warga Eropa yang mungkin masih belum berpikir untuk datang ke stadion pada siang hari, para pesepakbola mesti berlaga di bawah panasnya matahari.
Kick-off pada jam tersebut memang sangat penting. Bandingkan dengan tayangan La Liga di Indonesia. Pertandingan yang digelar pukul 16.00 waktu setempat, setara dengan pukul 23.00 WIB. Artinya pula, dari segi efektivitas jam tayang, sangat tidak memuaskan. Bandingkan dengan Premier League yang kadang bisa disaksikan pukul 19.00 atau 21.00.
Asumsi LFP, jika laga diselenggarakan pukul 12.00, maka pertandingan ini akan ditayangkan pukul 19.00 waktu Tokyo atau pukul 18.00 waktu Beijing. Waktu-waktu demikian, sering disebut waktu emas karena seluruh keluarga di Asia biasanya tengah berkumpul. Dan, tidak ada acara yang lebih menghibur dan mengakrabkan semua daripada tayangan sepakbola, bukan?
Namun, demi tujuan ini, Real Madrid mesti berusaha sangat keras. Dalam laga tersebut, Cristiano Ronaldo dkk. diwajibkan untuk rela berpanas-panas dan dijemur selama 90 menit dalam laga yang mungkin bisa membuat orang pingsan atau terkena dehidrasi. Siapa bilang profesi pesepakbola cukup menyenangkan?