pa yang bisa dilakukan sebuah tim yang hampir pasti kalah sebelum bertanding? Mungkin mengirimkan psy war yang bisa merontokkan tim besar yang akan dihadapi. Akhir pekan ini,
Real Betisakan mengunjungi neraka bernama Santiago Bernabeu.
Ini adalah pertemuan pertama mereka di liga sejak musim 2008/2009. Maklum, dua musim terakhir, Betis bergulat di Segunda Division. Dalam pertemuan terakhir di Bernabeu,
Madrid mencukur Betis 6-1.
Saat itu belum ada Cristiano Ronaldo. Demikian pula Jose Mourinho. Wajar jika ada kekhawatiran bahwa akhir pekan ini Betis akan dihajar dengan skor sama atau mungkin lebih besar.
Namun, pelatih Real Betis, Pepe Mel lebih suka mengomentari hal lain daripada bayang-bayang kekalahan. Ia menyebut bahwa Cristiano Ronaldo bukanlah sosok paling rupawan.
Bukan tanpa alasan Pepe Mel berkata demikian. Bulan lalu, dalam lanjutan Liga Champions, Ronaldo menerima siulan dari pendukung Dinamo Zagreb. Dengan jumawa, Ronaldo berkata bahwa mereka iri karena wajahnya yang rupawan. Plus, statusnya sebagai pemain sepakbola paling berbakat yang digaji luar biasa tinggi.
Kali ini, Pepe Mel memojokkan Ronaldo. Katanya, “Pernyataannya tentang wajah rupawan masih layak diperdebatkan. Saya lebih suka Scarlett Johansson daripada Ronaldo.”
Mungkin pula, Pepe Mel menilai Ronaldo tak lebih daripada sekadar “aktris” atau pemain banci dalam dunia sepakbola yang keras. Maklum, kadang Ronaldo begitu cengeng atas tackle lawan. Ia juga mudah menitikkan air mata ketika timnya kalah.
Yah, bukan kali ini saja Ronaldo disorot atau disebut konyol karena komentarnya yang meledak-ledak. Apalagi aksi divingnya yang memuakkan.