Kucing hitam adalah teman para penyihir sekaligus berkawan dengan
iblis. Mereka mesti dimusnahkan. Demikianlah salah satu kepercayaan
masyarakat Eropa beberapa abad lampau. Atas dasar inilah terjadi
pembantaian massal kucing-kucing di Eropa yang kelak membawa wabah Black
Death; kala tikus merajalela tanpa predator lagi.
Kucing hitam adalah pembawa sial. Di Jerman pada zaman dahulu, jika
ada seekor kucing hitam melintasi jalan yang dilewati seseorang dari
kanan ke kiri, nasib buruk tinggal menghitung detik. Di dunia perjudian,
haram hukumnya melihat kucing hitam. Jika Anda nekat datang ke kasino
meski melihat kucing hitam melintas, bandar hampir pasti akan merampok
seluruh uang Anda.
Lalu, bagaimana jika kucing hitam yang dimusuhi orang Eropa,
datang ke sebuah stadion? Apa yang akan terjadi untuk klub pemilik stadion tersebut?
Kali ini seekor kucing hitam menghantui rakyat Catalan. Hewan ini melintas di babak pertama dalam duel
Barcelona vs Real Sociedad tadi pagi.
Berlari sepanjang tepi lapangan ia seolah ingin menebarkan nasib buruk untuk Barcelona. Sebuah kebetulan terjadi.
Carlos Vela dari Real Sociedad mengakhiri rekor Victor Valdes dan
Barcelona yang sembilan tahun tak terbobol oleh
Real Sociedad di kandang sendiri.
Namun, bisa jadi ada kutukan lebih besar yang dibawa sang kucing ke
Camp Nou: bahwa musim ini, gelar juara La Liga mungkin saja digapai Real
Madrid. Masihkah takhayul berabad-abad lamanya berlaku untuk
pasukan Pep Guardiola?